Penguatan Bahasa Adat Sasak Melalui Program Pembelajaran LABAS di Desa Sakra Selatan
Pada hari Jumat, 5 September 2025, Lembaga Adat Bareng Santun (LABAS) Desa Sakra Selatan melanjutkan program pembelajaran bahasa adat Sasak yang berlangsung di kediaman Bapak H. Mastur. Beliau tidak hanya bertindak sebagai tutor, tetapi juga sebagai pembina yang membimbing secara langsung proses pelestarian bahasa dan budaya lokal ini.
Kegiatan pembelajaran ini diikuti oleh anggota LABAS, khususnya Bapak-bapak Kawil yang aktif berpartisipasi dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan bahasa adat yang menjadi identitas masyarakat Sasak. Melalui pertemuan rutin dan belajar bersama, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang kosakata, tata bahasa, hingga nilai-nilai kearifan lokal yang melekat dalam bahasa tersebut.
Program LABAS ini merupakan wujud nyata komitmen Desa Sakra Selatan dalam menjaga keberlangsungan budaya dan tradisi setempat. Dengan cara yang sistematis, pembelajaran bahasa Sasak tak hanya sekadar transfer ilmu, melainkan juga usaha memupuk rasa cinta terhadap warisan leluhur sekaligus memperkuat jati diri masyarakat.
Keterlibatan tokoh-tokoh adat dan masyarakat secara langsung dalam kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian bahasa sebagai fondasi keberlanjutan adat dan budaya. Esperansi ke depan, kegiatan semacam ini dapat menjadi model pembelajaran budaya yang adaptif dan berkelanjutan, terutama bagi generasi muda yang perlu dimotivasi untuk mencintai dan melestarikan bahasa dan adat istiadatnya sendiri.
Program ini membuka ruang bagi kita semua untuk kembali mengenal dan menghargai budaya lokal yang kaya akan makna dan nilai luhur.